-

Rusmannulis

Senin, 12 Juli 2021

PUISI :

 

 * REMBULAN DI ATAS RUMAH KITA *


Oleh: Rus Rusman










ALANG- KAH segarnya suasana malam ini ibune


Bulan telah bertengger indah di atap rumah kita

Bukankah ini seolah-olah Tuhan yang mengirimkan

Agar kita bermandi cahaya dan puas menikmatinya.


OH BAPA, mengapa hatikupun bagai berbunga-bunga

Seperti ranumnya daun mangga yang muda menggoda

Kumohon bapa, temani aku duduk berlama di sini saja

Menikmati kebersamaan kita, seperti saat masih muda.


DUHAI IBUNE, janganlah memancingku seperti itu

Kau pasti sangat ingin kan, kenakalanku padamu?

Kenakalan yang selalu kuberikan di saat-saat dulu

Dan agaknya saat ini, Tuhan menyuruhku kembali

Untuk berbuat lebih nakal lagi kepada bidadariku.


TENTU BAPA, siapa bisa melupakan kelicikanmu itu?

Kau selalu tega menjebakku, berbuat tanpa minta ijinku

Oh, benar-benar kenakalan yang luar biasa kau bapa

Tapi ssst … ! Bersabarlah bapa, simpan dulu jari-jarimu

Bukankah bulan itu sedang menyaksikan kita ?


WAKTUMU lima menit ibune, pandangilah sepuasmu

Nikmatilah sinarnya, pasti wajahmu akan lebih muda

Lebih mempesona, tubuhmupun lebih berisi dan sintal

Dan rambut yang agak beruban itu akan nampak segar

“…Sudah, cukup wong ayu, ayo kita tinggalkan bulan itu”

Malam ini tak ada yang lebih penting bagi pria berumur ini

Selain membuktikan bisa berbuat lebih gesit lagi padamu.


AH, BAPA ! Kau genit sekali, lebih genit dari yang dulu

Kalau begitu bapa, mari kita berjuang, berjuang kembali

Untuk bisa menikmati kenakalanmu, seperti dulu lagi ***

                              

                          Tasikmadu, 2410'18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar